Cerita Awal Pulau Tidung

Cerita Awal Pulau Tidung Zaman Dahulu

http://wisatapulautidung.net/

Cerita Awal Pulau Tidung Zaman Dahulu – Pulau Tidung ini terbagi oleh dua Pulau Kecil yang bernama Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil ditahun 1800 penghuni di Pulau Tidung ini sangat sedikit dan pulau yang pertama yang dihuni oleh penduduk pulau adalah pulau tidung kecil semakin bertambahnya tahun penduduk yang tinggal di Pulau Tidung Kecil ini semakin bertambah karena pertambahan penduduk di Pulau Tidung Kecil ini mereka hijrah ke- Pulau Tidung Besar sampai pada saat ini.

Pada dahulu kala Pulau Tidung dipimpin oleh seorang yang bernama A. Mundari yang sering dipanggil oleh penduduk dengan sebutan BEK dan sekarang nama BEK digantikan di era saat ini dengan sebutan Lurah. Pulau Tidung masuk pada wilayah Kotamadya Jakarta Utara mata pencarian masyarakat Pulau Tidung adalah nelayan kecil. Nelayan yang ada di Pulau Tidung adalah nelayan bubu besar, nelayan bubu kecil, nelayan pancing dan  nelayan jaring buah tangan yang diwariskan pada waktu penjajahan Jepang dan nama dari nelayan buah tangan ini disebut jaring jepang masyarakat Pulau Tidung Ini menyebutnya dan ada juga nelayan kongsi atau muro ami, Orang tua dari nelayan memberikan pendidikan yang tinggi kepada anaknya sampai mereka menyekolahkan anaknya keluar dari Pulau Tidung generasi muda pulau tidung sudah banyak memiliki gelar sebagai sarjana muda dan ada juga mereka yang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan juga menjadi guru.
Pulau Tidung ini dihuni oleh beraneka macam suku yang diantaranya adalah Suku Bugis Mandar dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera, Sumbawa dan Banten bahkan ada juga dari Batavia dari penduduk yang ada di Pulau Tidung pada saat itu beragama islam, Pada saat sebuah gunung merapi ini meletus Pulau Tidung ini sudah dihuni oleh keturunan dari para pendatang.

Di tahun 1967 Kotamadya Jakarta Utara menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang memiliki 2 kecamatan yaitu kecamatan kepulauan seribu selatan dan kecamatan kepulauan seribu utara juga memiliki 6 kelurahan yaitu kelurahan pulau tidung, kelurahan pulau panggang, kelurahan pulau pari, kelurahan pulau harapan, kelurahan pulau untungjawa dan kelurahan pulau kelapa Luas dari Pulau Tidung Besar 54 Hektar dan Pulau Tidung Kecil 18 Hektar pulau tidung mempunyai 4 rw dan 29 rt, Pada tahun 2009 mulailah para pelancong liburan bermunjulan dari bogor, bandung, Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya, dimulai tahun inilah Pulau Tidung dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu mata pencarian dari datangnya para wisatawan ke-Pulau Tidung ini berkat perhatian dari dukungan pemerintah setempat dan terwujudnya jembatan penyebrangan (Jembatan Cinta) ini berkat perhatian dari pemerintah.

Ditahun 2011 Pulau Tidung digemparkan oleh sesosok makam kramat yang konon ceritanya makam yang ditemukan diujung barat pulau tidung besar dan makam kramat ini adalah seorang raja dari Kalimantan timur yang tepatnya dimalinau menurut salah satu keluarga yang menemukan makam beliau bermimpi ada sosok seorang raja yang menceritakan dalam mimpinya bahwa di- Pulau Tidung ada salah satu keluarga serta makam raja tersebut, Asal mula makam ini ada seorang raja yang hijrah ke Pulau Tidung pada zaman penjajahan balanda, Raja tersebut bernama raja pandita dan makam tersebut dipindahkan oleh keluarga untuk menempati yang lebih layak.

0 komentar:

Posting Komentar